top of page

 

5 PENDAKIAN GUNUNG YANG DI TUTUP AKIBAT PANDEMI VIRUS CORONA DEMI PENCEGAHAN PENYEBARAN.

                        

Cegah Virus Corona, Jalur Pendakian Pucak Lawu Ditutup

​

 

 

 

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

Cegah meluasnya virus corona, jalur pendakian ke puncak Gunung Lawu ditutup. Pemerintah Kabupaten Magetan menghimbau seluruh destinasi wisata juga ditutup.

Jalur pendakian ke puncak Gunung Lawu ditutup oleh pengelola sejak Rabu (18/3/2020) pagi untuk mencegah penularan virus corona.

Humas KPH Lawu DS Eko Santosa mengatakan, penutupan jalur pendakian sesuai dengan imbauan Bupati Magetan untuk menutup semua lokasi wisata untuk mencegah virus corona.

“SejakSejakk pukul 07.00 WIB tadi kita tutup semua jalur pendakian untuk mencegah virus corona sesua dengan imbauan bupati Magetan,” ujar Eko, saat dihubungi, Rabu.Eko menambahkan, saat ini dipastikan tidak ada satupun pendaki yang berada di Puncak Gunung Lawu.Untuk pendaki yang telah sampai di pintu masuk jalur pendakian dipastikan dilarang untuk naik.

​

Wisata Alam dan Pendakian Gunung Merbabu Ditutup untuk Cegah Corona

​

 

 

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

 Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) menutup sementara seluruh tempat wisata alam dan jalur pendakian.

Penutupan tersebut selama 14 hari.

Penutupan sementara ini untuk antisipasi dan kesiapan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

​

Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNGMb Johan Setiawan mengatakan, penutupan sementara tempat wisata alam dan jalur pendakian terhitung mulai Minggu (15/3/2020), pukul 18.00 WIB.

Hal ini menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor:440/0005942 pada 14 Maret 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease (Covid-19) di tempat-tempat umum.

"Penutupan sementara jalur pendakian kita mulai hari ini pukul 18.00 WIB. Semua jalur pendakian kita tutup sementara," kata Johan saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu malam.

Komentar

 

 

Penutupan Jalur Pendakian Gunung Arjuno Diperpanjang Dampak Corona

 

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

Pasuruan - 

Penutupan jalur pendakian Gunung Arjuno-Welirang diperpanjang. Ini sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Jalur pendakian salah satu destinasi favorit para pendaki ini ditutup sejak awal tahun 2020 akibat cuaca ekstrem. Sehubungan dengan adanya pandemi corona, pengelola memutuskan memperpanjang masa penutupan.

"Sejak awal pergantian tahun pendakian ditutup karena cuaca ekstrem, ditambah kewajiban upaya pencegahan penyebaran Covid-19 sebagaimana yang diinstruksikan gubernur," kata Kepala Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo, Ahmad Wahyudi, Jumat (20/3/2020).

Wahyudi mengatakan suhu gunung yang rendah dan kebiasaan pendaki yang berkelompok berisiko tinggi penyebaran corona.

"Pendakian gunung pasti berkelompok dan bermalam dalam tenda dengan temperatur di bawah 26 derajat. Ini tentunya beresiko tinggi untuk penyebaran Covid-19. Ini bagian upaya social distancing," jelas Wahyudi.

Menurut Wahyudi, masa penutupan jalur pendakian bergantung pada instruksi gubernur. "Dilihat perkembangan Covid-19," pungkasnya.

Pihak Tahura tidak mempermasalahkan penutupan alur pendakian yang relatif lama. Hal itu berdampak positif pada pemulihan ekosistem.

Penutupan jalur pendakian diberlakukan di 4 pintu resmi. Yakni Pos Tretes Kecamatan Prigen, Pos Tambaksari Kecamatan Purwodadi, Pos Lawang, dan Pos Batu.

"Pendakian gunung pasti berkelompok dan bermalam dalam tenda dengan temperatur di bawah 26 derajat. Ini tentunya beresiko tinggi untuk penyebaran Covid-19. Ini bagian upaya social distancing," jelas Wahyudi.

Menurut Wahyudi, masa penutupan jalur pendakian bergantung pada instruksi gubernur. "Dilihat perkembangan Covid-19," pungkasnya.

Pihak Tahura tidak mempermasalahkan penutupan alur pendakian yang relatif lama. Hal itu berdampak positif pada pemulihan ekosistem.

Penutupan jalur pendakian diberlakukan di 4 pintu resmi. Yakni Pos Tretes Kecamatan Prigen, Pos Tambaksari Kecamatan Purwodadi, Pos Lawang, dan Pos Batu.

 

​

 Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup

​

Sesuai dengan surat edaran dari sejumlah menteri, gubernur dan Bupati Cianjur, pihaknya akan menutup seluruh tempat wisata yang dikelola balai besar di kawasan Cipanas-Puncak.

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

Jembatan rawa Gayonggong di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. (Suara.com/Risna Halidi)

SuaraJabar.id - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memperpanjang penutupan pendakian ke Gunung Pangarango dari Sukabumi maupun dari Cibodas, Cianjur, Jawa Barat, sebagai upaya mendukung percepatan penanganan virus corona.

Sesuai dengan surat edaran dari sejumlah menteri, gubernur dan Bupati Cianjur, pihaknya akan menutup seluruh tempat wisata yang dikelola balai besar di kawasan Cipanas-Puncak.

"Penutupan akan dilakukan sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan. Ini bertujuan untuk mengantisipasi terus meluasnya COVID-19," kata Humas TNGGP Cibodas, Popi saat dihubungi, Kamis (19/3/2020).

Sejumlah karyawan sejak satu hari sebelumnya, sudah mulai bekerja di rumah dan dibagi jadwal piket karena beberapa pelayan untuk masyarakat yang membutuhkan tetap dibuka.

"Sebagian besar sudah bekerja di rumah mulai hari ini dan ada jadwal piket. Namun, mereka yang bekerja di rumah tetap harus mengaktifkan telepon selularnya masing-masing saat dibutuhkan kordinasi terkait pekerjaan," katanya.

​

​

Imbas Corona, Gunung Ciremai Ditutup Hingga 31 Maret

 

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

 

Upaya mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di Pantura Jawa Barat terus dilakukan. Selain menetapkan belajar dan kerja di rumah, jalur pendakian Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat resmi ditutup selama dua pekan.

Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), aktivitas pendakian ditutup per tanggal 17 Maret 2020 hingga 31 Maret 2020. Humas TNGC, Agus Yudantana membenarkan edaran yang tersebar di sosial media tersebut.

"Berdasarkan instruksi dari atas sampai kebijakan Bupati Kuningan kami memutuskan untuk ditutup sementara," katanya saat dihubungi, Rabu (18/3).

Selama penutupan tersebut, TNGC akan melakukan pengawasan di wilayah Gunung Ciremai. Termasuk menyemprot cairan disinfektan di sejumlah titik.

Seperti posko pertama pendakian hingga warung dan lokasi wisata yang ada di kawasan Gunung Ciremai itu sendiri. Agus menyebutkan, penyemprotan disinfektan akan dilakukan satu kali sehari.

"Selain itu kami juga akan melakukan beberapa pembenahan Gunung Ciremai mulai dari kondisi jalur sampai pemantauan flora fauna yang ada," ujar dia.

Sementara itu, penutupan jalur online berimbas kepada para pendaki yang sudah terlanjur melakukan pemesanan melalui online. Agus memastikan para calon pendaki yang sudah memesan online di tanggal penutupan akan dijadwal ulang.

Dia mengimbau kepada calon pendaki Gunung Ciremai yang sudah membayar registrasi untuk mendaki di tanggal penutupan agar menghubungi admin yang ada di pendaftaran online.

"Nanti ketika pendakian dibuka mereka yang sebelumnya rencana mendaki di tanggal penutupan bisa langsung mendaki sesuai perubahan tanggal yang sudah diatur," jelas Agus.

 

9ebd3a81-80a6-45db-ae7b-70fb8ad59c0f.JPG
merbabu.png
Arjuno-Welirang_from_Mount_Penanggungan_
gede.png
ceremai.png
bottom of page