top of page

BIOPORI

Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata, salah satu peneliti dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

 

Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.

WhatsApp Image 2021-04-16 at 16.44.27.jp

1.MANFAAT BIOPORI

Biopori memiliki segudang manfaat secara ekologi dan lingkungan,yaitu

1)memperluas bidang penyerapan air,

2) sebagai penanganan limbah organik, dan

3)meningkatkan kesehatan tanah.

 

Selain itu, biopori juga bermanfaat secara arsitektur lanskap sehingga telah digunakan sebagai pelengkap pertamanan di berbagai rumah mewah dan rumah minimalis yang menerapkan konsep rumah hijau. Biopori kini menjadi pelengkap penerapan kebijakan luas minimum ruang terbuka hijau di perkotaan bersamaan dengan pertanian urban.

 

Penyerapan air

Biopori mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air sehingga risiko terjadinya penggenangan air (waterlogging) semakin kecil.Air yang tersimpan ini dapat menjaga kelembaban tanah bahkan di musim kemarau. Keunggulan ini dipercaya bermanfaat sebagai pencegah banjir. Dinding lubang biopori akan membentuk lubang lubang kecil (pori-pori) yang mampu menyerap air. Sehingga dengan lubang berdiameter 10 cm dan kedalaman 100 cm, dengan perhitungan geometri tabung sederhana akan didapatkan bahwa lubang akan memiliki luas bidang penyerapan sebesar 3.220,13 cm2. Tanpa biopori,area tanah berdiameter 10 cm hanya memiliki luas bidang penyerapan 78 cm persegi.

Biopori telah dibuat di berbagai tempat di Jakarta

dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya genangan air.

Selain di Jakarta, biopori juga dibuat di daerah yang tidak memiliki

risiko banjir. Biopori tersebut bermanfaat untuk menjaga keberadaan

air tanah dan kelestarian mata air. Biopori menjadi alternatif penyerapan

air hujan di kawasan yang memiliki lahan terbuka yang sempit.

Di Puncak, Bogor, biopori dibangun untuk mengembalikan fungsi

penyerapan air di kawasan tersebut sehingga kondisi hulu sunga

i Ciliwung menjadi lebih sehat. Sejak dijadikan sebagai perkebunan

teh, kawasan villa, dan kawasan wisata, Puncak mengalami penurunan

kemampuan penyerapan air hujan sehingga risiko erosi dan peluapan

air sungai di musim hujan menjadi lebih besar.

 

Namun menurut penelitian oleh LIPI, biopori tidak mampu mencegah banjir, tetapi efektif dalam menangani genangan air. Dengan dimensi pori pori yang kecil, maka laju penyerapan air dikatakan relatif lebih lambat dibandingkan dengan debit aliran air ketika terjadi banjir bandang. Inventor biopori, Kamir R Brata sendiri

pun mengingatkan bahwa fungsi biopori bukan hanya sebagai penyerap air karena hujan dan genangan air tidak terjadi sepanjang tahun, tetapi sampah organik dapat menumpuk setiap saat dan itulah yang seharusnya menjadi fokus dari biopori.Efektivitas dalam mengatasi genangan air tersebut diyakini juga dapat menangani jentik nyamuk pembawa penyakit.

 

Penanganan limbah organik

Biopori juga dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. Pengomposan sampah organik mengurangi aktivitas pembakaran sampah yang dapat meningkatkan kandungan gas rumah kaca di atmosfer. Setelah proses pengomposan selesai, kompos ini dapat diambil dari biopori untuk diaplikasikan ke tanaman. Kemudian biopori dapat diisi dengan sampah organik lainnya. Sampah organik yang dapat dikomposkan di dalam biopori diantaranya sampah taman dan kebun (dedaunan dan ranting pohon), sampah dapur (sisa sayuran dan tulang hewan), dan sampah produk dari pulp (kardus dan kertas). Sama seperti proses pengomposan secara umum, rasio C/N menentukan kualitas kompos yang akan didapatkan. Umumnya, masalah utama pengomposan adalah pada rasio C/N yang tinggi, sehingga dekomposisi berjalan lambat. Untuk mengatasinya, penambahan limbah yang mengandung unsur N tinggi seperti limbah hewani perlu dilakukan. Namun penambahan demikian perlu dicermati karena terlalu banyak limbah hewani akan menyebabkan kompos menjadi berbau pada tahap awal pengomposan.

 

Kesehatan tanah

Biopori juga dapat meningkatkan aktivitas organisme dan mikroorganisme tanah sehingga meningkatkan kesehatan tanah dan perakaran tumbuhan sekitar. Organisme dan mikrorganisme tanah memiliki peran penting dalam ekologi diantaranya sebagai detritivora dan pengikat nitrogen dari atmosfer. Pengikatan nitrogen mampu meningkatkan kadar nitrogen tanah

sehingga penggunaan pupuk anorganik urea akan berkurang.

 

Halaman rumah Sunting

di area rumah, biopori dapat dibuat bahkan di tempat yang tanahnya tertutup semen, seperti di depan garasi mobil. Kawasan hijau di halaman rumah dapat dilengkapi dengan biopori. Penerapan 3R (reduce, reuse, dan recycle) di lingkungan rumah dapat dilakukan dengan biopori. Ketika masih menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Rachmat

Witoelar membuat biopori di rumah dinas Menteri Lingkungan Hidup. Selebritis asal Bandung, Meyda Sefira juga membuat biopori di halaman rumahnya. Mantan Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu membuat biopori di halaman rumah dinasnya sebagai percontohan bagi warganya.

WhatsApp Image 2021-04-16 at 16.44.25.jp
bottom of page