top of page

LIMA PERBEDAAN ROCK CLIMBING DAN WALL CLIMBING YANG PALING UMUM

Istilah panjat tebing atau rock climbing tentu saja sudah tidak asing di telinga. Dan pada dasarnya, aktivitas wall climbing juga merupakan bagian dari panjat tebing itu sendiri. Akan tetapi tentu saja, ada beberapa perbedaan yang cukup signifikan di antara kedua jenis olahraga ini Lantas, kira-kira apa yang membedakan keduanya? Nah, untuk menambah wawasan, berikut adalah lima perbedaan rock climbing dan wall climbing yang perlu diketahui.

  1. Medan yang Dipanjat

Olahraga rock climbing, atau dikenal dengan istilah panjat tebing, menggunakan tebing bebatuan tinggi dan curam yang berasal dari alam sebagai medan untuk memanjat. Tebing yang dipanjat kadang berbahaya dan licin. Batu-batuan yang ada di tebing ini menjadi landasan untuk tumpuan kaki saat memanjat.

 

Beda halnya dengan wall climbing atau panjat dinding. Seperti namanya, wall climbing artinya menggunakan dinding atau papan buatan sebagai medan. Papan atau dinding yang dipanjat dibuat dengan ketinggian tertentu dan dilengkapi dengan

batu-batu penahan atau point sebagai landasan pijakan kaki untuk mencapai ke atas.

   2. Lokasi Tempat Pemanjatan

Perbedaan yang sangat jelas terletak pada lokasi kedua jenis olahraga ini. Dari segi tempat, olahraga rock climbing ini lokasinya berada di luar ruangan (outdoor), tepatnya di alam bebas dengan ketinggian tertentu. Biasanya di kawasan yang memiliki tebing- tebing berkontur bebatuan dan cadas dengan berbagai tingkat kesulitan.

 

Adapun wall climbing dilakukan di dalam dan luar ruangan. Sobat Akasaka bisa menemukan sarana wall climbing di kampus-kampus terdekat, lokasi olahraga, atau tempat-tempat khusus yang menyelenggarakan kegiatan olahraga wall climbing.

    3. Peralatan yang Digunakan

Rock climbing dan wall climbing termasuk olahraga yang membutuhkan banyak peralatan terutama untuk keselamatan. Pada dasarnya, peralatan- peralatan yang digunakan hampir sama. Namun yang membedakannya adalah peralatan keselamatan

untuk rock climbing lebih banyak dan detail karena medan yang dipanjat juga lebih berat.

 

Perbedaan lainnya adalah jika pada wall climbing penggunaan helm tidak terlalu diwajibkan, maka helm merupakan peralatan yang harus dipakai saat memanjat tebing. Helm berguna sebagai pelindung sehingga cedera di kepala saat memanjat tebing bisa dihindari.

 

Saat melakukan wall climbing, kedua tangan harus dilapisi dengan bubuk anti keringat berjenis magnesium klorida agar tidak basah dan lembap terkena keringat. Dengan kondisi tangan yang kering, pemanjat bisa lebih fokus untuk sampai di puncak dinding.

 

Sedangkan untuk rock climbing, pemanjat tidak membutuhkan bubuk magnesium klorida melainkan harus menggunakan sarung tangan untuk menghindari luka akibat goresan-goresan tebing yang tajam dan curam.

 

    4. Persiapan yang Dilakukan

Baik rock climbing atau wall climbing membutuhkan stamina dan daya tahan otot tubuh yang kuat. Namun, dalam melakukan kedua olahraga ini persiapan yang diperlukan sedikit berbeda.

 

Pelaksanaan wall climbing lebih praktis dan bisa dilakukan kapan saja. Sebelum memanjat dinding Sobat Akasaka harus menyiapkan peralatan standar dan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Ada pun untuk rock climbing, pemanjat harus mempersiapkan berbagai peralatan dengan detail dan memastikan staminanya dengan matang. Latihan fisik harus dilakukan minimal sebulan sebelum memanjat.

 

 

Pendaki rock climbing harus melatih semua otot-otot tangan, lengan, punggung, paha, dan kaki. Selain itu, keadaan cuaca dan alam sekitar tebing pendakian juga harus diperhitungkan sebelum memanjat tebing.

·Jenis Pendakinya Sendiri

Inti dari rock climbing dan wall climbing adalah memanjat. Biasanya pelaku panjat dinding merupakan pemula. Sebagian ada yang menjadikannya batu loncatan untuk memanjat medan yang lebih ekstrem dan curam yang ada di alam, yaitu panjat tebing. Jadi bisa dikatakan bahwa mereka yang melakukan rock climbing bukanlah pemanjat pemula yang ingin coba-coba.

bottom of page