top of page

R A F T I N G

Sekarang kita mau ngebahas tentang rafting olahraga ini cock buat mereka yang suka main main di air dan juga tentu saja sangat memacu adrenalin !! apasih rock climbing itu?? yuk kita liat!!

 

                 

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

 

          Arung Jeram alias rafting juga merupakan kegiatan yang memadukan unsur olahraga, rekreasi, petualangan, dan edukasi. Memang tak ada persyaratan khusus untuk mengikuti kegiatan ini, karena hampir semua orang dapat mencobanya. Mulai dari anak-anak, remaja sampai dewasa, bahkan orang tua yang berumur 60 tahun sekalipun.
           Tidak memiliki kemampuan berenang pun bukan menjadi hambatan untuk mengikuti kegiatan arung jeram. Yang anda perlukan hanya kondisi fisik yang prima dan melakukan reservasi dua minggu sebelum kegiatan. Guna menunjang kegiatan dan agar kegiatan arung jeram yang akan anda ikuti lebih berkesan dan penuh makna, berikut ini Panduan Kegiatan Arung Jeram.

​

PERALATAN RAFTING

Ada beberapa peralatan yang harus disiapkan untuk olahraga uji nyali yang satu ini, diantaranya; Riverboats (Perahu), PFD (Personal Floating Device)/Life Jackets (Pelampung), Paddle (Dayung), dan Helm.

 

​

​

​

​

​

​

​

​

​


Berikut ini adalah uraian masing-masing peralatan tersebut dilengkapi dengan cara penggunaannya secara aman.

​

A. Riverboats (Perahu)

Bagian-bagian yang terdapat pada perahu:

  1. Bow and Stern

  2. Chamber atau biasa disebut tube

  3. Floor

  4. Thwart

  5. Boat line (tali kapal)

  6. D-Ring

  7. Handling Grip

  8. Bilge Hole/self bailing

  9. Valve

​

Cara duduk di perahu:

          Cara duduk di perahu berbeda dengan cara duduk di kursi, yaitu dengan menyamping. Peserta duduk pada sisi perahu (baik sisi kiri maupun sisi kanan); kaki dalam posisi kuda-kuda pada lantai perahu.
          Posisi kuda-kuda ini dimaksudkan sebagai pengatur keseimbangan badan selama anda mengikuti pengarungan. Saat duduk di perahu, perhatikan jangan sampai ada bagian tubuh anda yang terikat atau terlilit tali. Ini sangat berbahaya jika perahu mengalami flip atau terbalik.
           Posisi duduk anda pun harus mudah untuk menggapai boat line. Bila boat line pada perahu anda terlihat kendur, beritahukan segera pada skipper untuk mengencangkan boat line tersebut agar tidak mengganggu selama pengarungan.
Aturlah jarak duduk anda dengan peserta yang lain agar tidak mengganggu pergerakan selama pengarungan, baik untuk mendayung maupun saat menjalankan instruksi moving position atau perpindahan.

​

B. PFD (Personal Floating Device)/Life Jackets (Pelampung)

          Seperti perahu, PFD atau pelampung memiliki berbagai jenis dan ukuran. Ia terbuat dari bahan polyfoam yang dibungkus dengan bahan kedap air yang berwarna terang. US Coastal Guard menganjurkan memakai PFD type III pada setiap kegiatan arung jeram. Pelampung jenis ini yang paling umum digunakan pula oleh para rafter dalam setiap pengarungannya.
           Setiap PFD Type III memiliki daya apung tinggi– dihitung berdasarkan berat tubuh rata-rata saat berada di dalam air. Maka anda tidak perlu takut tenggelam saat berada di dalam air.

Cara pemakaian PFD/Pelampung:

Pilihlah PFD yang berwarna cerah. Pastikan tidak ada lubang atau jahitan yang terlepas pada PFD tersebut, serta strap yang ada dapat dipasang dan dilepas dengan mudah. Bila bagian perut anda lebih besar dari bagian dada, pilih dan pakailah PFD dengan ukuran lebih besar.
            PFD atau pelampung dipakai seperti menggunakan rompi/jaket. Pastikan setiap strap terpasang dengan benar dan bantalan kepala berada di luar. Atur keeratan tali senyaman mungkin, sehingga PFD yang anda gunakan tidak terlalu sempit atau longgar.

Setelah anda selesai memakai PFD, lakukan gerakan berikut:

  1. Pada posisi berdiri, putarkan badan anda ke kiri dan kanan. Pastikan PFD yang digunakan tidak menghambat gerak tubuh anda dan tidak mengalami pergeseran/perubahan posisi. Ini ditandai dengan letak strap tetap pada satu garis tegak lurus seperti posisi kancing kemeja. Jika terjadi pegeseran, atur kembali keeratan tali pada setiap strap. Jangan malu dan ragu untuk minta skipper/rekan membantu mengatur keeratan tali strap ini.

  2. Pada posisi duduk kedua kaki diluruskan kedepan; putarkan badan anda ke kiri dan kanan lalu lakukan gerakan membungkuk. Pastikan PFD yang digunakan tidak menghambat gerak tubuh anda. Jika terjadi pegeseran, atur kembali keeratan setiap strap yang ada.

  3. Masih dalam posisi duduk dan kedua kaki diluruskan ke depan, minta bantuan skipper/rekan untuk menarik/mengangkat pelampung yang anda gunakan pada bagian bahu dari arah belakang. Pastikan saat pelampung dan tubuh anda ditarik/diangkat, posisi bahu pelampung tidak melebihi batas telinga anda. Jika ya, atur kembali keeratan setiap strap yang ada.

 

C. Paddle (Dayung)

Setiap dayung terdiri dari tiga bagian, yaitu:

  • Pegangan, berbentuk huruf “T”, biasa disebut “T grip”.

  • Gagang, terbuat dari bahan alumunium.

  • Blade/bilah, terbuat dari bahan fiber dilapisi serat karbon yang ringan dan kuat. Namun ada pula yang terbuat dari bahan campuran plastik.

 

Cara memegang dayung:

  1. Memegang dayung dalam kegiatan arung jeram mirip dengan cara memegang sapu. Yang membedakannya hanya pegangan pada bagian “T-Grip”.

  2. Bagian ini digenggam dengan empat jari pada bagian atas T horisontal (dayung dalam posisi berdiri dan bagian bilah berada dibawah), sementara jari jempol menjepit bagian T horisontal dari bagian bawah bawah. Cara memegang ini sama untuk tangan kiri (peserta yang duduk pada bagian kanan perahu), maupun kanan (peserta yang duduk pada bagian kiri perahu).

  3. Lengan yang lain menggenggam bagian gagang, berjarak lebih kurang sejengkal dari bilah dayung. Jangan terlalu dekat/rendah ataupun terlalu jauh/tinggi. Biasakan diri dengan cara memegang dayung ini, baik dengan tangan kanan maupun kiri. Lakukan pemanasan dengan menggunakan dayung bersama rekan-rekan anda.

 

D. Helm

        Pilihlah helm sesuai dengan ukuran kepala. Pastikan tidak ada keretakan pada helm tersebut, serta semua tali dan strap masih dalam kondisi yang baik. Pakailah seperti pemakaian helm pada umumnya. Atur strap senyaman mungkin; jangan terlalu sempit atau terlalu longgar agar tidak mengganggu pandangan anda selama pengarungan. Sekali lagi, pastikan strap sudah terpasang dan pada posisi yang benar.
 

PADDLE COMMAND (Intruksi Dalam Pengarungan)

        Setelah anda terbiasa dengan cara memegang dayung, anda akan diberikan instruksi cara menggunakan dayung tersebut. Instruksi ini disebut paddle command.
        Prinsip dalam menggunakan dayung, adalah tenaga disalurkan pada kedua lengan yang menggerakkan dayung untuk mengatur dan mengarahkan gerak perahu. Arah dayungan tersebut dibantu gerakan badan; disesuaikan dengan tenaga yang diperlukan untuk mengatur dan mengarahkan gerak perahu.

Basic Paddle Technic, instruksi tentang teknik dasar mendayung, yaitu:

1) Forward (Maju)

      Instruksi yang diberikan untuk dayungan maju, dilakukan oleh seluruh peserta dengan menarik blade/bilah dayung yang berada didalam air kearah belakang searah perahu. Posisi blade/bilah dayung saat menyentuh air adalah tegak lurus terhadap permukaan atau mendekati 90 derajat.
       Pada saat keluar dari air, dayung diarahkan sejajar dengan permukaan; berputar mendekati 90 derajat hingga bilah dayung kembali menyentuh air. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sampai ada instruksi lanjutan.

​

2) Backward (Mundur)

       Instruksi yang diberikan untuk dayungan mundur, dilakukan oleh seluruh peserta dengan menarik blade/bilah dayung yang berada di dalam air ke arah depan searah perahu. Posisi blade/bilah dayung saat menyentuh air adalah sejajar dengan permukaan air.
        Begitu pun saat keluar dari air, dayung diarahkan sejajar dengan permukaan; berputar hingga bilah dayung kembali menyentuh air. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sampai ada instruksi lanjutan.

​

3) Turn Left (Belok Kiri)

         Instruksi untuk membelokkan perahu ke arah kiri. Gerakan ini dilakukan dengan dayungan maju oleh peserta yang duduk pada perahu bagian kanan, sementara peserta pada kiri perahu stop mendayung. Jika skipper merasa perlu untuk membelokkan perahu ke kiri dengan cepat, maka posisi peserta yang duduk pada bagian kiri melakukan dayungan mundur.
         Untuk memperjelas instruksi, biasanya skipper akan mengatakan “kanan-maju” dan “kiri-mundur”! Artinya, peserta yang duduk pada bagian kanan melakukan dayungan maju, sementara peserta pada bagian kiri melakukan dayungan mundur.

​

4) Turn Right (Belok Kanan)

         Instruksi yang diberikan untuk membelokkan perahu ke arah kanan; kebalikan dari instruksi turn left (belok kiri). Gerakan ini dilakukan dengan dayungan maju oleh peserta yang duduk pada perahu bagian kiri, sementara peserta pada bagian kanan stop mendayung.
         Jika skipper merasa perlu membelokkan perahu ke kanan dengan cepat, posisi peserta yang duduk pada bagian kanan melakukan dayungan mundur. Untuk memperjelas instruksi, biasanya skipper akan mengatakan “kiri-maju” dan “kanan-mundur”! Artinya, peserta yang duduk pada bagian kiri melakukan dayungan maju, sementara peserta yang duduk pada bagian kanan melakukan dayungan mundur.

​

5) Stop (Berhenti)

        Instruksi yang diberikan untuk menghentikan dayungan; semua dayung tidak berada dalam air, digenggam dengan posisi di atas pangkuan.

​

​

SPOT RAFTING TERBAIK DI INDONESIA

​

1. Sungai Citarik – Sukabumi, Jawa Barat

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

Sungai Citarik yang ada di kota Sukabumi bisa jadi lokasi yang pas untuk liburan seru bersama keluarga atau pun kerabat. aliran sungai Citarik yang terbentang sepanjang 5 – 17 kilometer ini dipandang sangat pas untuk pemula rafting.

 

2. Green Canyon – Ciamis, Jawa Barat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

​

Selain menawarkan keindahan alam, Green Canyon yang berada di kawasan Ciamis Jawa Barat juga dikenal sebagai lokasi rafting yang bakal menantang keberanian kamu mengarungi aliran sungai yang deras. Rafting di sini juga sedikit berbeda dengan lainnya. Jika biasanya menggunakan perahu karet, di sini kamu hanya dibekali oleh sebuah ban saja. Tapi tak perlu khawatir, aliran di Green Canyon tidak sederas lokasi rafting lainnya lho. Di tempat ini aliran sungai cenderung lebih tenang.

 

3. Sungai Palayangan – Bandung, Jawa Barat

 

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

Bandung tentu tak harus selalu menikmati wisata kotanya saja, melainkan kamu juga bisa seseruan dengan bermain rafting yang ada di sungai Palayangan. Tempat ini bisa dikatakan memliki aliran sungai yang cenderung menengah alias tak begitu deras namun cukup menantang adrenalin. Cocok juga untuk disambangi bagi pemula. Selesai bermain arung jeram, di kawasan ini juga terdapat lokasi outbound, dan juga kebun stroberi.

 

4. Sungai Progo – Jogjakarta

 

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

Jogja memang kaya akan wisata alam. Hal itu bisa dibuktikan lagi lewat adanya Sungai Progo yang diklaim menjadi salah satu spot rafting terbaik di Indonesia. Sungai ini dibagi menjadi 2 lokasi, Progo atas dan Progo bawah. Progo atas merupakan lokasi jeram yang terbilang aman untuk pemula. Sedangkan Progo bawah tingkat jeramnya cukup deras, yang artinya sangat cocok bagi mereka yang sudah berpengalaman. Jika musim hujan, arus jeramnya semakin menantang untuk ditaklukkan. Berani mencobanya?

 

5. Sungai Sa’dan – Tana Toraja, Sulawesi Selatan

 

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

 

Tana Toraja ternyata tak hanya menawarkan wisata budayanya saja, melainkan ada juga wisata penuh sensasi adrenalin di Sungai Sa’dan yang diklaim punya arus yang menantang untuk aktivitas rafting. Meski demikian, sungai ini memiliki arus yang sangat deras. Disarankan bagi pemula untuk didampingi oleh orang yang jauh lebih profesional untuk mengarungi sungai Sa’dan ini.

bali.rafting_44466976_2043136739103232_2
index.jpg
Picture1.png
Picture2.png
Picture3.png
Picture4.png
Picture5.png
bottom of page